Hai semua!
Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya mengikuti Retret di sebuah SMA Negeri.
Saya bersekolah di SMAN 68 Jakarta dan saya bersyukur, di tempat saya bersekolah ini menghargai perbedaan satu sama lain. Mungkin kalian bertanya-tanya, memang bisa ngadain Retret di sekolah negeri yang notabene umat beragama Nasrani sedikit?
Ya, awalnya saya juga berpikir begitu. Awal-awal saya masuk SMA Negeri, mama saya selalu khawatir dengan pergaulan dan perkembangan iman saya. Namun saya yakin, semua akan baik-baik saja. Dan ya, di SMA saya ini ada organisasi khusus bernama Sie Rohani Katolik (SRK) yang terdiri dari siswa/i beragama katolik. Kegiatan kami cukup banyak dan bervariatif, ada ibadah pagi setiap jumat, mengikuti Misa Jumat Pertama, bakti sosial, malam keakraban dengan alumni, dan juga retret.
Nahh! Kesempatan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya mengikuti Retret di SMAN 68 Jakarta.
Retret itu apa sih?
Bagi teman-teman yang belum tahu, Retret itu adalah keadaan dimana kita meninggalkan sejenak aktivitas sehari-hari, mengulas lagi kehidupan kita yang telah lampau, dan sekaligus mendekatkan diri kepada Tuhan. Retret bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok.
Puji Tuhan, teman-teman panitia Retret tahunan SRK SMAN 68 ini menunjuk saya sebagai ketua pelaksana. Senang, sekaligus dag-dig-dug-der! Loh kenapa?? Karena saya yang akan meng-handle teman-teman seangkatan saya untuk mempersiapkan Retret ini. Hm...
Saya berpikir, mulai dari mana ya?
Oke, akhirnya saya mulai dari persiapan dana dahulu. Dana Retret terkumpul dari uang kas SRK dan juga dana usaha. Dana usaha kami yaitu berjualan donat, kebab, risol, dan makanan kecil lainnya. Kami juga mengadakan penggalangan dana dengan cara bernyanyi bersama di depan Gereja sambil membawa kardus sumbangan! Hahahaha, kenangan yang sangat mengesankan. Kami juga meminta donatur dari orang tua dan dari Gereja.
Next, tempatnya!
Kami melaksanakan Retret di Wisma Tugu Wacana SVD di Puncak. Kami memilih tempat itu karena lokasinya termasuk dekat dengan sekolah kami, udaranya masih sejuk, dan tempatnya yang tenang dan nyaman. Sebelumnya, kami sudah menyurvey telebih dahulu.
Dan untuk kendaraan, kami menggunakan bus besar berjumlah 48 seat karena SRK 68 beranggotakan 44 orang. Dan itu merupakan kesalahan, karena tempat Retret terletak di gang yang sempit sedangkan bus yang kami gunakan terlalu besar. Sehingga pada waktu ingin masuk ke dalam gang kecil tersebut cukup sulit dan menghambat lalu lintas.
Setelah semua persiapan selesai... kami pun berangkat Retret dengan gembira pada 19 Desember 2017. Kami berangkat dari Jakarta pukul 09.30 dan sampai di Tugu Wacana pukul 12.30. Perjalanan yang cukup lama karena kami tersendat macet. Lalu kami check in dan melakukan pembagian ruangan.
Teman-teman pasti bertanya-tanya, tempat Retretnya kayak apasih? Bagus nggak? Recommended?
Bagi saya pribadi, bagus dan recommended banget! Tugu Wacana ini terletak di daerah dataran tinggi dengan hawanya yang masih sejuk dan dingin. Fasilitasnya juga lengkap, ada Aula, Kapel, kamar tidur, Goa Maria, pemberhentian Jalan Salib, dan lapangan outdoor. Di halaman atas juga terdapat kebun sayur dan kolam ikan. Suasananya tenang dan sangat nyaman.
Setelah pembagian kamar, kami menuju kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap mengikuti Retret. Retret kami dipandu oleh 2 orang Romo (Pastur) secara bergantian. Beliau adalah Romo Naryo dan Romo Joko. Mereka membawakan Retret dengan tegas, asyik, dan tidak membosankan. Materi yang dibawakan juga menggugah kami untuk mengintropeksi diri. Retret dimulai dengan perayaan Ekaristi (Misa) oleh Romo Joko. Setelah itu kami makan malam dan memulai sesi 1 dalam retret. Sesi 1 membahas tentang "Siapakah diri saya?". Dalam sesi ini, kami diajak untuk mengenali diri kita secara lebih mendalam, seperti mengenali potensi dan bakat yang telah diberikan Tuhan. Kami mengikuti kegiatan dengan gembira, sampai akhirnya kegiatan berakhir pukul 22.00.
Jangan khawatir akan bosan mengikuti sesi! Karena tiap sesi akan diselingi games atau snack-time. Pembawaan Romo yang asyik dan banyak gurauan juga tidak membuat bosan. Di hari ketiga Retret seharusnya kami melakukan outbond di lapangan luar, tapi rencana itu gagal karena hujan di pagi hari.
Tapi tidak apa-apa, kami tetap senang! Retret berjalan dengan lancar sampai hari ketiga. Seluruh rangkaian Retret ditutup dengan Misa penutupan dan makan siang. Setelah itu, kami berpamitan dengan Romo lalu pulang dengan hati penuh syukur.
Temans, sekian pengalaman Retret saya di SMAN 68 Jakarta. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa dan menyenangkan! Dan buat kalian yang akan mengadakan Retret, ini tips dari saya sesuai pengalaman :
◇ Pastikan membuat rundown A, B, C, D (tidak hanya 1 rundown acara saja) untuk antisipasi jika cuaca hujan/tidak memungkinkan melakukan kegiatan yg telah direncanakan
◇ Pastikan bus/kendaraan yang dipakai ke tempat Retret disesuaikan dengan jalan ke tempat Retret
◇ Ada time-keepeer, agar tiap acara tidak ngaret terlalu lama
◇ Persiapkan kamera untuk dokumentasi 📸
◇ Persiapkan dana jauh-jauh hari dengan rincian yang pengeluaran yang lengkap agar tidak terjadi kekurangan dana
◇ Biasakan absen peserta sebelum berangkat
Semoga pengalaman yang saya bagikan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Buat teman-teman yang mau mengadakan Retret juga, semoga sukses! :) Terima kasih, Tuhan memberkati!♡
*ps. Dokumentasi kegiatan Retret :
Have a blessed day, peeps! :)
Komentar
Posting Komentar